Sabtu, 22 Maret 2014

KERNEL

1.      KERNEL
A.    Pengertian
Dalam ilmu komputer, kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman.Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing.
Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer. Untuk menjalankan sebuah komputer kita tidak harus menggunakan kernel sistem operasi. Sebuah program dapat saja langsung diload dan dijalankan di atas mesin 'telanjang' komputer, yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan pekerjaannya tanpa bantuan abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi. Teknik ini digunakan oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin berpindah dari satu program ke program lain, kita harus mereset dan meload kembali program-program tersebut.
B.     Linux (kernel)
Kernel Linux adalah kernel yang digunakan dalam sistem operasi GNU/Linux. Kernel ini merupakan turunan dari keluarga sistem operasi UNIX, dirilis dengan menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), dan dikembangkan oleh pemrogram di seluruh dunia. Linux merupakan contoh utama dari perangkat lunak bebas dansumber terbuka. Kernel Linux dirilis dibawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2 (GPLv2)[2] (dengan bermacam-macam Firmwaredengan lisensi tidak gratis yang bervariatif[rujukan?]), dan dikembangkan oleh kontributor dari seluruh dunia. Diskusi perkembangan dari hari ke hari dilakukan di Mailing List Linux Kernel. Kernel Linux pada awalnya dibayangkan dan kemudian dibuat oleh murid Ilmu Komputer berkebangsaan Finlandia,Linus Torvalds pada tahun 1991.[3] 
Pengembang dan Pengguna Linux bertambah dengan cepat, lalu mereka mengadaptasi kode dari proyek-proyek software gratis untuk digunakan sebagai Sistem   Operasi baru.[4]  Linux kernel telah menerima kontribusi dari ribuan programmer.[5]  Banyak Distribusi  Linux telah dirilis berdasarkan Kernel Linux. Pada April 1991, Linus Torvalds, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Universitas HelsinskiFinlandia mulai memikirkan sesuatu ide sederhana untuk suatu Sistem Operasi. Ia memulai dengan task switcher dalam Bahasa Rakitan x86 pada Intel 80386 dan sebuah driver Terminal. Pada 25 Agustus 1991, Torvalds memposting sebuah pesan di comp.os.minix, sebuah newsgroup di Usenet.
Setelah itu, banyak orang berkontribusi pada proyek ini. Pada awalnya, komunitas MINIX berkontribusi kode dan ide pada Kernel Linux. Pada saat itu, Proyek GNU telah membuat banyak komponen yang diperlukan untuk sebuah sistem operasi gratis, tapi, kernel mereka, GNU Hurd, pada saat itu masih belum sempurna dan belum tersedia. Sistem operasi BSD pada waktu itu juga belum membebaskan diri dari masalah legalitas. Meskipun pada versi awal fungsinya masih sangat terbatas, pengembang dan pengguna Linux berkembang cepat.
Pada September 1991, Linux versi 0.01 telah dirilis di server FTP ftp.funet.fi milik Finnish University and Research Network (FUNET). Rilis pertama tersebut memiliki 10,239 baris kode. Pada Oktober 1991, Linux versi 0.02 dirilis.[7] Pada Desember 1991, Linux 0.11 dirilis, versi ini adalah versi pertama yang di host oleh Linus Torvalds sendiri. Linuz 0.11 dapat di kompilasi oleh komputer yang menjalankan Linux 0.11. Saat ia merilis versi 0.12 di bulan Februari 1992, Torvalds mengadopsi GNU General Public License (GPL), dan berhenti menggunakan lisensi yang ia buat sendiri, yang tidak boleh didistribusikan secara komersil.[8] Newsgroup dengan nama alt.os.linux juga dibuat, dan pada 19 Januari 1992, post pertama pada alt.os.linux dibuat. Pada 31 Maret 1992, alt.os.linux berubahmenjadi comp.os.linux.[10]
X Window System juga segera di port ke Linux. Pada Maret 1992, Linux versi 0.95 adalah versi pertama yang bisa menjalankan X. Lompatan versi yang jauh ini (dari 0.1x ke 0.9x) karena Torvalds merasa fitur-fiturnya sudah lumayan lengkap dan ia menganggap sudah layak untuk langsung ke versi 1.0. Namun, ternyata langkah ini terlalu berlebihan, karena dari tahun 1993 sampai awal 1994, muncul 15 versi perkembangan Linux 0.99. Pada 14 Maret 1994, Linux 1.0.0 dirilis, dengan 176,250 barus kode. Pada Maret 1995, Linux 1.2.0 dirilis (310,950 baris kode). Versi 2 Linux, dirilis pada 9 Juni 1996, dan diikuti oleh perubahan versi besar dibawah versi kepala 2:
·         25 Januari 1999 - Linux 2.2.0 dirilis (1,800,847 baris kode).
·         18 Desember 1999 - patch IBM mainframe untuk versi 2.2.13 diterbitkan, yang memperbolehkan Linux dijalankan di mesin bisnis.
·         4 Januari 2001 - Linux 2.4.0 dirilis (3,377,902 baris kode).
·         17 Desember 2003 - Linux 2.6.0 dirilis (5,929,913 baris kode).
Pada 21 Juli 2011 Linus Torvalds mengumumkan rilis Linux 3.0. Lompatan versi ini bukan karenaperubahan teknologi besar-besaran dibandingkan dengan Linux 2.6.39; tetapi menandakan ulangtahun ke 20 kernel linux. Proses waktu rilis tetap sama.Per tahun 2012, Linux 3.2 telah memiliki 14,998,651 baris kode.
C.    Beberapa desain kernel sistem operasi
Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnyaloader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi. Empat bagian Kernel secara desain , sebagai berikut: Kernel monolitik.
a.      Kernel monolitik.
Kernel monolitik mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi.
Uraiannya :
Pendekatan kernel monolitik didefinisikan sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor. Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi tersebut terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam monolithic kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di dalam address space yang sama, sebuah bug dalam salah satu modul dapat merusak keseluruhan sistem. Akan tetapi, ketika implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang sangat kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat sistem operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun sangat sulit dalam pembuatannya. Pada sistem operasi modern yang menggunakan monolithic kernel, seperti halnya LinuxFreeBSDSolaris, dan Microsoft Windows, dapat memuat modul-modul yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut dijalankan sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai kebutuhan, dan tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di dalam ruangan kernel (kernel-space) seminim mungkin. Di bawah ini ada beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel:
·         Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSDBSD/IFreeBSD, dan lainnya).
·         Kernel sistem operasi GNU/LinuxLinux.
·         Kernel sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT).
b.      Mikrokernel
Mikrokernel. Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atasnya—yang disebut dengan server—untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya.
Uraiannya :
Pendekatan mikrokernel berisi sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware, dengan sekumpulan primitif atau system call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem operasi agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread, komunikasi antar address space, dan komunikasi antarproses. Layanan-layanan lainnya, yang biasanya disediakan oleh kernel, seperti halnya dukungan jaringan, pada pendekatan microkernel justru diimplementasikan di dalam ruangan pengguna (user-space), dan disebut dengan server. Server atau disebut sebagai peladen adalah sebuah program, seperti halnya program lainnya. Server dapat mengizinkan sistem operasi agar dapat dimodifikasi hanya dengan menjalankan program atau menghentikannya.
 Sebagai contoh, untuk sebuah mesin yang kecil tanpa dukungan jaringan, server jaringan (istilahserver di sini tidak dimaksudkan sebagai komputer pusat pengatur jaringan) tidak perlu dijalankan. Pada sistem operasi tradisional yang menggunakan monolithic kernel, hal ini dapat mengakibatkan pengguna harus melakukan rekompilasi terhadap kernel, yang tentu saja sulit untuk dilakukan oleh pengguna biasa yang awam.
Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya, bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya.
Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.
Beberapa sistem operasi yang menggunakan microkernel:
c.       Kernel hibrida
Kernel hibrida. Kernel hibrida adalah pendekatan desain microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya.
Uraiannya :
Kernel hibrida aslinya adalah mikrokernel yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah mikrokernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang terjadi di dalam mikrokernel: kinerja.
Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara kernel hibrida dan kernel monolitik yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara kernel hibrida dan kernel monolitik jelas berbeda. Kernel hibrida berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain kernel monolitik dan mikrokernel. Kernel hibrida juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam mikrokernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja. Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida:
d.      Exokernel
Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal. Exokernel. Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam pendekatan desain exokernel, library yang dimiliki oleh sistem operasi dapat melakukan abstraksi yang mirip dengan abstraksi yang dilakukan dalam desainmonolithic kernel.
Uraiannya:
Ide di balik exokernel adalah untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh developer sesedikit mungkin, sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak keputusan tentang abstraksi hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat kecil, karena fungsionalitas yang dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan penggandaan sumber daya.
Kernel-kernel klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel melakukan abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya yang berada di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk hardware. Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel telah mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali.
Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat yang rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat memori spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam hard disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu sedang berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu saja mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware pada tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan sebuah abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu saja mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel lebih kecil, dan tentu saja meningkatkan performa.
Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya LinuxUNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut.
e.       Windows
Pada sistem operasi Windows, kernel ditangani oleh file kernel32.dll. Kernel ini menangani manajemen memori, operasi masukan / keluaran dan interrupt. Ketika boot Windows, kernel32.dll di-load ke dalam spasi protected memory sehingga spasi memorinya tidak digunakan oleh aplikasi lain. Apabila ada aplikasi yang mencoba mengambil spasi memori kernel32.dll, akan muncul pesan kesalahan "invalid page fault".
D.    Cara Kerja dan Fungsi Kernel sebagai Pengatur Sistem Operasi
Mungkin ada yang bertanya apa perbedaan antara Windows dan Linux? Atau ada juga yang bertanya apa bedanya Linux dan Unix? Atau juga yang bertanya kenapa Apple menuduh Google, bahwa OS Android mejiplak iOS dari iPhone. Padahal kalau di lihat sekilas sama saja. Iya kesemuanya itu adalah Sistem Operasi, tetapi apa yang membedakannya. Google menolak tuduhan dari Apple persoal penjiplakan dari Android, karena Google mengatakan Android menggunakan sistem kernel yang mereka tulis sendiri dan tidak menjiplak atau menggunakan Kernel dari OS dari Apple.
Dan persoalan dari sistem kernel inilah yang membedakan secara dasar dari semua sistem Operasi. 
E.     Sekilas Tentang Command Line untuk Kernel
Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri  dengan menekan tombol Enter pada keyboard untuk mengeksekusi perintah tersebut. Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya pernah menggunakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.
Berikut akan dijelaskan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan sering digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan perintah-perintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda menguasai sistem operasi Linux ini. Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah man:man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintahyang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.
2.      SISOP (Sistem Operasi)
A.    Pengertian
Sistem Operasi merupakan software pertama yang terdapat pada memori komputer pada saat komputer dijalankan. Sedangkan software-software lainnya akan dijalankan setelah sistem operasi berjalan terlebih dahulu. Setelah itu sistem operasi akan melakukan pelayanan terhadapsoftware-software tersebut. Beberapa layanan yang biasa dikerjakan oleh sistem operasi yaitu:
a.       Akses Disk
b.   Manajemen Memori, Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunyai akses kepada sistem file.
c.   Penjadwalan Task, Jika ada beberapa program yang berjalan secara bersamaan sistem operasi akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga program-program tersebut tidak crash serta dapat berjalan sesuai prosedir.
d.      Pengaturan user interface
e.       dsb..
Beberapa tugas diatas seharusnya dikerjakan oleh Software. Akan tetapi dengan adanya sistem operasi , software tak perlu mengerjakan tugas-tugas tersebut. Bagian sistem operasiyang melakukan tugas-tugas inti tersebut dinamakan Kernel. Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :
a.      Mekanisme Boot. yaitu meletakan Kernel ke dalam Memori
b.      Kernel, yang merupakan inti dari sebuah sistem Operasi
c.      Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari Penggun
d.    Pustaka-pustaka, sebagai penyedia kumpulan fungsi dasar dan standart yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
e.       Driver, berguna untuk berinteraksi dengan Hardware eksternal.
Ada banyak sekali macam-macam sistem operasi yang dapat kita temui di pasaran. Beberapa diantaranya ada yang harganya sangat mahal, beberapa diantaranya ada juga yang dibagikan secara gratis. Beberapa Contoh Sistem Operasi Komputer adalah :
  1. Windows
  2.  Linux
  3. MacOS(Macintosh Operating System)
  4. Solaris
  5. Garuda OS (buatan Indonesia)
  6. Dll
Demikian penjelasan singkat tentang pengertian Sistem Operasi Komputer.
B.     Command untuk memunculkan OS

    • ADDUSERS : Menambah/melihat daftar user melalui CSV file
    • ARP : Address Resolution Protocol
    • ASSOC : Mengganti ekstensi file asosiasi
    • ASSOCIAT : Menjalankan file asosiasi satu langkah
    • AT : Menjadwalkan perintah yang akan dijalankan lain waktu
    • ATTRIB : Mengganti attribut file
    • BOOTCFG : Mengedit pengaturan Windows boot
    • BROWSTAT : Mengambil domain, browser dan PDC info
    • CACLS : Mengganti permision file
    • CALL : Memanggil salah satu program dari kelompok program
    • CD : Pindah direktori/pindah folder
    • CHANGE : Mengganti properties Terminal Server Session
    • CHKDSK : Cek disk/harddisk dan memperbaiki permasalah harddisk
    • CHKNTFS : Cek NTFS file system
    • CHOICE : Menyetujui/memilih tombol input keyboard untuk memanggil file
    • CIPHER : Enkripsi/dekripsi file atau folder
    • CleanMgr : Menghapus otomatis temporary file termasuk recycle bin
    • CLEARMEM : Menghapus/membersihkan memory
    • CLIP : Mengcopy STDIN ke Windows clipboard.
    • CLS : Membersihkan/menghilangkan layar
    • CLUSTER : Clustering Windows
    • CMD : Memulai/membuka command prompt
    • COLOR : Mengganti warna layar command prompt
    • COMP : Membandingkan isi dua file atau lebih
    • COMPACT : Mengompress file atau folder pada partisi NTFS
    • COMPRESS : Mengompress sebuah file pada partisis NTFS
    • CON2PRT : Menghubungkan atau memutus koneksi printer
    • CONVERT : Mengganti dari partisi FAT ke NTFS.
    • COPY : Mencopy satu atau lebih files
    • CSVDE : Import/Export Active Directory data
    • DATE : Menampilkan tanggal
    • Dcomcnfg : DCOM Configuration Utility
    • DEFRAG : Mendefragmen harddisk
    • DEL : Menghapus file
    • DELPROF : Menghapus profil user NT
    • DELTREE : Menghapus folder dan subfolder
    • DevCon : Device Manager Command Line Utility
    • DIR : Menampilkan daftar file dan folder
    • DIRUSE : Menampilkan daftar disk yang terpakai
    • DISKCOMP : Membandingkan isi dua buah floppy disk
    • DISKCOPY : Mengcopy isi Floppy disk
    • DNSSTAT : DNS Statistik
    • DOSKEY : Mengedit baris perintah, memanggil ulang perintah, dan membuat macros
    • DSADD : Menambah user dan grup komputer di active directory
    • DSQUERY : Menampilkan daftar item di active directory
    • DSMOD : Memodifikasi user dan grup komputer di active directory
    • ECHO : Menampilkan pesan di layar
    • ENDLOCAL : Menampilkan perubahan pada akhir kelompok file
    • ERASE : Menghapus satu atau lebih file
    • EXIT : Keluar dari commant prompt
    • EXPAND : Menggelar file
    • EXTRACT : Mengekstrak file
    • FC : Membandingkan dua file
    • FDISK : Menampilkan format disk dan partisi
    • FIND : Mencari sebuah file
    • FINDSTR : Mencari file berdasarkan potongan kata
    • FOR : Menampilkan kondisi terakhir yang terjadi pada waktu terakhir
    • FORFILES : Menampilkan proses kelompok file
    • FORMAT : Memformat disk
    • FREEDISK : Melihat kapasitas disk yang kosong
    • FSUTIL : Utilitas file dan volume file
    • FTP : File Transfer Protocol
    • FTYPE : Menampilkan atau mengganti ekstensi file
    • GLOBAL : Menampilkan user dari grup global
    • GOTO : Mengakses langsung kelompok program melalui label program pada command line
    • HELP : Bantuan
    • HFNETCHK : Network Security Hotfix Checker
    • IF : Salah satu perintah kondisi
    • IFMEMBER : Kondisi salah satu user di NT Workgroup
    • IPCONFIG : Konfigurasi IP (Internet Protocol)
    • KILL : Mematikan/menghapus program yang sedang berjalan di memory
    • LABEL : Mengganti label disk
    • LOCAL : Menampilkan anggota sebuah grup
    • LOGEVENT : Menulis file di NT event viewer.
    • LOGOFF : Logoff
    • LOGTIME : Menampilkan Log tanggal dan waktu pada sebuah file
    • MAPISEND : Mengirim e-mail dengan baris perintah
    • MEM : Menampilkan memori yang terpakai
    • MD : Membuat sebuah folder
    • MODE : Mengkonfigurasi system device
    • MORE : Menampilakn output/hasil berikutnya dilayar
    • MOUNTVOL : Manajemen volume mount point
    • MOVE : Memindahkan file
    • MOVEUSER : Memindahkan user
    • MSG : Mengirim pesan
    • MSIEXEC : Microsoft Windows Installer
    • MSINFO : Windows NT diagnosik
    • MSTSC : Terminal Server Connection (Remote Desktop Protocol)
    • MUNGE : Mencari dan mereplika teks dalam sebuah file
    • MV : Mencopy file yang sedang aktif
    • NET : Manajemen jaringan yang digunakan
    • NETDOM : Domain Manager
    • NETSH : Mengkonfigurasi network protocols
    • NETSVC : Daftar perintah Service Controller
    • NBTSTAT : Menampilkan statistik jaringan (NetBIOS TCP/IP)
    • NETSTAT : Menampilkan statistik jaringan (TCP/IP)
    • NOW : Menampilkan tanggal dan waktu sekarang
    • NSLOOKUP : Name server lookup
    • NTBACKUP : Membackup file
    • NTRIGHTS : Mengedit user
    • PATH : Menampilkan alamat (path) sebuah program
    • PATHPING : Menelusuri jejak koneksi yang terganggu dan kehilangan paket
    • PAUSE : Mengentikan proses sejenak pada program atau perintah yang sedang berjalan
    • PERMS : Menampilkan user permition
    • PERFMON : Memonitor permorma
    • PING : Mengetes koneksi jaringan
    • POPD : Restore ke harga awal pada direktori asli berdasarkan PUSHD
    • PORTQRY : Menampilkan status port dan services
    • PRINT : Mencetak teks
    • PRNCNFG : Menampilkan, mengkonfigurasi atau mengganti nama printer
    • PRNMNGR : Menambah, menghapus atau mendefault printer
    • PROMPT : Mengganti perintah
    • PsExec : Mengeksekusi proses secara remote
    • PsFile : Menampilkan file yang terbuka secara remote
    • PsGetSid : Menampilkan SID komputer pengguna
    • PsInfo : Menampilkan informasi sistem komputer
    • PsKill : Mematikan proses berdasarkan nama atau ID proses
    • PsList : Menampilkan detail proses yang sedang berjalan
    • PsLoggedOn : Melihat siapa yang sedang Logon baik local maupun sharing
    • PsLogList : Menampilkan rekaman LOG
    • PsPasswd : Mengganti password account
    • PsService : Menampilkan dan mengontrol services
    • PsShutdown : Shutdown atau merestart komputeR
    •  PsSuspend : Suspend
    • PUSHD : Menyimpan kemudian mengganti pada direktori asli
    • QGREP : Mencari file berdasarkan pola
    • RASDIAL : Manajemen RAS connections
    • RASPHONE : Manajemen RAS connections
    • RECOVER : Merecover file yang rusak dari disk
    • REG : Membaca, mengeset atau menghapus registry key atau value
    • REGEDIT : Mengimpor/eksport pengaturan registry
    • REGSVR32 : Register atau unregister DLL file
    • REGINI : Mengganti Registry Permissions
    • REM : Merekam komentar pada kelompok file
    • REN : Mengganti nama file
    • REPLACE : Menindih (replace) atau mengupdate file dengan file lainya
    • RD : Menghapus folder
    • RDISK : Membuat Recovery Disk
    • RMTSHARE : Sharing folder atau printer
    • ROBOCOPY : Menyalin file atau folder secara keseluruhan (asli)
    • ROUTE : Manipulasi network routing tabel
    • RUNAS : Menjalankan program pada user account berbeda
    • RUNDLL32 : Menjalankan perintah DLL32
    • SC : Service Control
    • SCHTASKS : Membuat atau mengedit schedule task
    • SCLIST : Menampilkan service NT yang sedang berjalan
    • ScriptIt : Mengontrol aplikasi GUI
    • SET : Menampilkan, mengeset atau menghapus variabel tertentu
    • SETLOCAL : Mengubah local konfigurasi sementara pada kelompok file
    • SETX : Mengatur konfigurasi variabel secara permanen
    • SHARE : Menampilkan atau mengedit data/printer sharing
    • SHIFT : Menyisipkan parameter pada kelompok file
    • SHORTCUT : Membuat shortcut file
    • SHOWGRPS : Menampilkan NT Workgroups user yang tergabung
    • SHOWMBRS : Menampilkan keanggotaan user pada sebuah workgroup
    • SHUTDOWN : Mematikan komputer
    • SLEEP : Mematikan sementara (x second)
    • SOON : Menjadwalkan perintah agar berjalan pada waktu yang akan datang
    • SORT : Sort input
    • START : Menjalankan program tertentu pada jendela terpisah
    • SU : Switch User
    • SUBINACL : Edit file, folder Permissions, Ownership dan Domain
    • SUBST : Mengurutkan lokasi berdasarkan drive letter
    •  SYSTEMINFO : Menampilkan daftar konfigurasi sistem
    • TASKLIST : Menampilkan daftar aplikasi dan service yang sedang berjalan
    • TIME : Menampilkan atau mengkonfigurasi tanggal/waktu
    •  TIMEOUT : Penundaan proses
    •  TITLE : Mengatur judul jendela CMD.EXE pada waktu berjalan
    •  TOUCH : Mengganti stempel waktu (timestamps) file
    •  TRACERT : Menelusuri route jaringan pada remote host
    •  TREE : Menampilkan folder terstruktur pada mode grafis
    • TYPE : Menampilkan isi sebuah file
    •  USRSTAT : Menampilkan daftar nama domain dan sesi login terakhir
    •  VER : Menampilkan informasi versi
    •  VERIFY : Memverifikasi file yang telah disimpan
    • VOL : Menampilkan label disk
    •  WHERE : Menentukan dan menampilkan lokasi file pada stuktur direktor
    •  WHOAMI : Menampilkan UserName dan domain sebenarnya
    •  WINDIFF : Membandingkan isi dua buah file dan konfigurasinya
    •  WINMSD : Diagnosa sistem windows
    •  WINMSDP : Diagnosa sistem windows lainya
    • WMIC : Perintah WMI
    • XCACLS : Mengganti file permission
    • XCOPY : mengcopy files dan folder

Tidak ada komentar:

Posting Komentar