A.
Pengertian
Dalam ilmu komputer, kernel adalah
suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama
dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam
program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara
aman.Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program
yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk
mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian
perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing.
Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan
masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan
sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara
untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat
keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan
pekerjaan programer. Untuk menjalankan sebuah komputer
kita tidak harus menggunakan kernel sistem operasi. Sebuah program dapat saja
langsung diload dan dijalankan di atas mesin 'telanjang' komputer,
yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan pekerjaannya tanpa bantuan
abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi. Teknik ini digunakan
oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin berpindah dari satu
program ke program lain, kita harus mereset dan meload kembali
program-program tersebut.
B.
Linux (kernel)
Kernel
Linux adalah kernel yang digunakan dalam sistem
operasi GNU/Linux. Kernel ini merupakan turunan dari
keluarga sistem operasi UNIX, dirilis dengan
menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), dan
dikembangkan oleh pemrogram di seluruh dunia. Linux merupakan contoh utama
dari perangkat lunak bebas dansumber
terbuka. Kernel Linux dirilis dibawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2
(GPLv2)[2] (dengan
bermacam-macam Firmwaredengan lisensi tidak gratis yang bervariatif[rujukan?]), dan
dikembangkan oleh kontributor dari seluruh dunia. Diskusi perkembangan dari
hari ke hari dilakukan di Mailing List
Linux Kernel. Kernel Linux pada awalnya dibayangkan dan kemudian
dibuat oleh murid Ilmu Komputer berkebangsaan Finlandia,Linus
Torvalds pada tahun 1991.[3]
Pengembang
dan Pengguna Linux bertambah dengan cepat, lalu mereka mengadaptasi kode dari
proyek-proyek software gratis untuk
digunakan sebagai Sistem Operasi baru.[4]
Linux kernel telah menerima kontribusi dari ribuan programmer.[5]
Banyak Distribusi Linux telah
dirilis berdasarkan Kernel Linux. Pada April 1991, Linus
Torvalds, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Universitas Helsinski, Finlandia mulai
memikirkan sesuatu ide sederhana untuk suatu Sistem
Operasi. Ia memulai dengan task switcher dalam Bahasa Rakitan x86 pada Intel 80386 dan
sebuah driver Terminal. Pada 25 Agustus 1991, Torvalds memposting sebuah pesan
di comp.os.minix, sebuah newsgroup di Usenet.
Setelah itu,
banyak orang berkontribusi pada proyek ini. Pada awalnya, komunitas MINIX berkontribusi
kode dan ide pada Kernel Linux. Pada saat itu, Proyek GNU telah
membuat banyak komponen yang diperlukan untuk sebuah sistem operasi gratis,
tapi, kernel mereka, GNU Hurd, pada saat itu masih belum sempurna dan belum
tersedia. Sistem operasi BSD pada waktu itu
juga belum membebaskan diri dari masalah legalitas. Meskipun pada versi awal
fungsinya masih sangat terbatas, pengembang dan pengguna Linux berkembang
cepat.
Pada
September 1991, Linux versi 0.01 telah dirilis di server FTP ftp.funet.fi
milik Finnish University and Research Network (FUNET). Rilis pertama tersebut
memiliki 10,239 baris kode. Pada Oktober 1991, Linux versi 0.02 dirilis.[7]
Pada Desember 1991, Linux 0.11 dirilis, versi ini adalah versi pertama yang di
host oleh Linus Torvalds sendiri. Linuz 0.11 dapat di kompilasi oleh komputer
yang menjalankan Linux 0.11. Saat ia merilis versi 0.12 di bulan Februari 1992,
Torvalds mengadopsi GNU General Public License (GPL), dan
berhenti menggunakan lisensi yang ia buat sendiri, yang tidak boleh
didistribusikan secara komersil.[8]
Newsgroup dengan nama alt.os.linux juga dibuat, dan pada 19
Januari 1992, post pertama pada alt.os.linux dibuat. Pada 31 Maret 1992,
alt.os.linux berubahmenjadi comp.os.linux.[10]
X Window
System juga segera di port ke Linux. Pada Maret 1992, Linux
versi 0.95 adalah versi pertama yang bisa menjalankan X. Lompatan versi yang
jauh ini (dari 0.1x ke 0.9x) karena Torvalds merasa fitur-fiturnya sudah
lumayan lengkap dan ia menganggap sudah layak untuk langsung ke versi 1.0.
Namun, ternyata langkah ini terlalu berlebihan, karena dari tahun 1993 sampai
awal 1994, muncul 15 versi perkembangan Linux 0.99. Pada 14 Maret 1994, Linux
1.0.0 dirilis, dengan 176,250 barus kode. Pada Maret 1995, Linux 1.2.0 dirilis
(310,950 baris kode). Versi 2 Linux, dirilis pada 9 Juni 1996, dan diikuti oleh
perubahan versi besar dibawah versi kepala 2:
·
25 Januari 1999 - Linux
2.2.0 dirilis (1,800,847 baris kode).
·
18 Desember 1999 -
patch IBM
mainframe untuk versi 2.2.13 diterbitkan, yang memperbolehkan
Linux dijalankan di mesin bisnis.
·
4 Januari 2001 - Linux
2.4.0 dirilis (3,377,902 baris kode).
·
17 Desember 2003 - Linux
2.6.0 dirilis (5,929,913 baris kode).
Pada 21 Juli 2011 Linus Torvalds mengumumkan rilis Linux 3.0. Lompatan
versi ini bukan karenaperubahan teknologi besar-besaran dibandingkan dengan
Linux 2.6.39; tetapi menandakan ulangtahun ke 20 kernel linux. Proses
waktu rilis tetap sama.Per tahun 2012, Linux 3.2 telah memiliki 14,998,651
baris kode.
C.
Beberapa desain kernel sistem operasi
Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk
menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung
di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS
Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa
adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara
kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal
dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya
metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan
memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program
lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen
program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnyaloader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan
zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini
selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi. Empat
bagian Kernel secara desain , sebagai berikut: Kernel monolitik.
a.
Kernel monolitik.
Kernel monolitik mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan
menyediakan lapisan
abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat
keras yang berada di bawah sistem operasi.
Uraiannya :
Pendekatan kernel monolitik didefinisikan
sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif
atau system
call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen
proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen
memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode
supervisor. Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi
tersebut terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam
monolithic kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di
dalam address space yang sama, sebuah bug dalam
salah satu modul dapat merusak keseluruhan sistem. Akan tetapi, ketika
implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang sangat
kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem
yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat sistem
operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun
sangat sulit dalam pembuatannya. Pada sistem operasi modern yang
menggunakan monolithic kernel, seperti halnya Linux, FreeBSD, Solaris, dan Microsoft Windows, dapat memuat modul-modul
yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut dijalankan
sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai kebutuhan, dan
tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di dalam ruangan
kernel (kernel-space) seminim mungkin. Di bawah ini ada beberapa sistem
operasi yang menggunakan Monolithic kernel:
·
Kernel sistem
operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari
sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya).
·
Kernel sistem
operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x;
kecuali Windows NT).
b.
Mikrokernel
Mikrokernel. Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi
perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di
atasnya—yang disebut dengan server—untuk melakukan beberapa fungsionalitas
lainnya.
Uraiannya :
Pendekatan mikrokernel berisi
sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware,
dengan sekumpulan primitif atau system
call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem operasi
agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread, komunikasi antar address space, dan
komunikasi antarproses.
Layanan-layanan lainnya, yang biasanya disediakan oleh kernel, seperti halnya
dukungan jaringan, pada
pendekatan microkernel justru diimplementasikan di dalam
ruangan pengguna (user-space), dan disebut dengan server. Server atau
disebut sebagai peladen adalah
sebuah program, seperti halnya program lainnya.
Server dapat mengizinkan sistem operasi agar dapat dimodifikasi hanya dengan
menjalankan program atau menghentikannya.
Sebagai contoh, untuk sebuah mesin
yang kecil tanpa dukungan jaringan, server jaringan (istilahserver di
sini tidak dimaksudkan sebagai komputer pusat pengatur jaringan) tidak perlu
dijalankan. Pada sistem operasi tradisional yang menggunakan monolithic
kernel, hal ini dapat mengakibatkan pengguna harus melakukan rekompilasi
terhadap kernel, yang tentu saja sulit untuk dilakukan oleh pengguna biasa yang
awam.
Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya, bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya.
Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.
Beberapa sistem operasi yang menggunakan microkernel:
Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya, bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya.
Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.
Beberapa sistem operasi yang menggunakan microkernel:
- IBM AIX, sebuah versi UNIX dari IBM
- Amoeba, sebuah kernel yang dikembangkan untuk tujuan edukasi
- Kernel Mach, yang digunakan di dalam sistem operasi GNU/Hurd, NexTSTEP, OPENSTEP, dan Mac OS/X
- Minix, kernel yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan edukasi
- Symbian OS, sebuah sistem operasi yang populer digunakan pada hand phone, handheld device, embedded device, dan PDA Phone.
c.
Kernel hibrida
Kernel hibrida. Kernel hibrida adalah pendekatan desain
microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat
beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya.
Uraiannya :
Kernel hibrida aslinya adalah mikrokernel
yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah
mikrokernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh
di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat
dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan
oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang
terjadi di dalam mikrokernel: kinerja.
Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara kernel hibrida dan kernel monolitik yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara kernel hibrida dan kernel monolitik jelas berbeda. Kernel hibrida berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain kernel monolitik dan mikrokernel. Kernel hibrida juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam mikrokernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja. Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida:
Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara kernel hibrida dan kernel monolitik yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara kernel hibrida dan kernel monolitik jelas berbeda. Kernel hibrida berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain kernel monolitik dan mikrokernel. Kernel hibrida juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam mikrokernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja. Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida:
- BeOS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia.
- Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya.
- Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya).
d.
Exokernel
Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang
umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan
sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal. Exokernel.
Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program
dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam pendekatan desain exokernel,
library yang dimiliki oleh sistem operasi dapat melakukan abstraksi yang mirip
dengan abstraksi yang dilakukan dalam desainmonolithic kernel.
Uraiannya:
Ide di balik exokernel adalah untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh
developer sesedikit mungkin, sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak
keputusan tentang abstraksi hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat
kecil, karena fungsionalitas yang dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan
penggandaan sumber daya.
Kernel-kernel klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel
melakukan abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya
yang berada di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk
hardware. Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel
telah mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka
hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali.
Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat
yang rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat
memori spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam
hard disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu
sedang berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu
saja mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware
pada tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan
sebuah abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu
saja mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel
lebih kecil, dan tentu saja meningkatkan performa.
Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk
melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis
abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi
yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara
yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya
masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat
membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya Linux, UNIX,
dan Windows dapat berjalan di atas sistem
operasi tersebut.
e.
Windows
Pada sistem operasi Windows, kernel ditangani oleh file
kernel32.dll. Kernel ini menangani manajemen
memori, operasi masukan / keluaran dan interrupt. Ketika
boot Windows, kernel32.dll di-load ke dalam spasi protected
memory sehingga spasi memorinya tidak digunakan oleh aplikasi lain.
Apabila ada aplikasi yang mencoba mengambil spasi memori kernel32.dll,
akan muncul pesan kesalahan "invalid page fault".
D.
Cara Kerja
dan Fungsi Kernel sebagai Pengatur Sistem Operasi
Mungkin ada
yang bertanya apa perbedaan antara Windows dan Linux? Atau ada juga yang bertanya apa bedanya Linux dan Unix?
Atau juga yang bertanya kenapa Apple menuduh Google, bahwa OS Android mejiplak
iOS dari iPhone. Padahal kalau di lihat sekilas sama saja. Iya kesemuanya itu
adalah Sistem Operasi, tetapi apa yang membedakannya. Google menolak tuduhan
dari Apple persoal penjiplakan dari Android, karena Google mengatakan Android
menggunakan sistem kernel yang mereka tulis sendiri dan tidak menjiplak atau
menggunakan Kernel dari OS dari Apple.
Dan persoalan dari sistem kernel inilah yang membedakan secara dasar dari semua sistem Operasi.
Dan persoalan dari sistem kernel inilah yang membedakan secara dasar dari semua sistem Operasi.
E.
Sekilas Tentang Command
Line untuk Kernel
Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command
line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan
diakhiri dengan menekan tombol Enter pada keyboard untuk
mengeksekusi perintah tersebut. Baris perintah merupakan cara yang lebih
efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Oleh karena itu pemakai Linux tetap
mengandalkan cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan
sedikitnya pernah menggunakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan
akan perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.
Berikut akan dijelaskan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan
sering digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan
perintah-perintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda
menguasai sistem operasi Linux ini. Penjelasan masing-masing perintah akan
dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu
perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah
man:man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara
untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti
dengan perintahyang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.
2.
SISOP (Sistem Operasi)
A. Pengertian
Sistem Operasi merupakan software pertama yang terdapat pada
memori komputer pada saat komputer dijalankan.
Sedangkan software-software lainnya akan dijalankan setelah sistem
operasi berjalan terlebih dahulu. Setelah itu sistem operasi akan melakukan pelayanan
terhadapsoftware-software tersebut. Beberapa layanan yang biasa dikerjakan
oleh sistem operasi yaitu:
a.
Akses Disk
b. Manajemen Memori, Sistem
Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa
memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan
mempunyai akses kepada sistem file.
c. Penjadwalan Task, Jika
ada beberapa program yang berjalan secara bersamaan sistem operasi
akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga program-program tersebut tidak
crash serta dapat berjalan sesuai prosedir.
d.
Pengaturan user
interface
e.
dsb..
Beberapa tugas diatas seharusnya dikerjakan oleh Software. Akan tetapi
dengan adanya sistem operasi , software tak perlu mengerjakan tugas-tugas
tersebut. Bagian sistem operasiyang melakukan tugas-tugas inti tersebut
dinamakan Kernel. Sistem operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian :
a. Mekanisme Boot. yaitu
meletakan Kernel ke dalam Memori
b.
Kernel, yang merupakan
inti dari sebuah sistem Operasi
c. Command Interpreter atau
shell, yang bertugas membaca input dari Penggun
d. Pustaka-pustaka, sebagai penyedia kumpulan
fungsi dasar dan standart yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain.
e.
Driver, berguna untuk
berinteraksi dengan Hardware eksternal.
Ada banyak sekali
macam-macam sistem operasi yang dapat kita temui di pasaran. Beberapa diantaranya
ada yang harganya sangat mahal, beberapa diantaranya ada juga yang dibagikan
secara gratis. Beberapa Contoh Sistem Operasi Komputer adalah :
- Windows
- Linux
- MacOS(Macintosh Operating System)
- Solaris
- Garuda OS (buatan Indonesia)
- Dll
Demikian penjelasan
singkat tentang pengertian Sistem Operasi Komputer.
B.
Command untuk memunculkan OS
- ADDUSERS : Menambah/melihat daftar user melalui CSV file
- ARP : Address Resolution Protocol
- ASSOC : Mengganti ekstensi file asosiasi
- ASSOCIAT : Menjalankan file asosiasi satu langkah
- AT : Menjadwalkan perintah yang akan dijalankan lain waktu
- ATTRIB : Mengganti attribut file
- BOOTCFG : Mengedit pengaturan Windows boot
- BROWSTAT : Mengambil domain, browser dan PDC info
- CACLS : Mengganti permision file
- CALL : Memanggil salah satu program dari kelompok program
- CD : Pindah direktori/pindah folder
- CHANGE : Mengganti properties Terminal Server Session
- CHKDSK : Cek disk/harddisk dan memperbaiki permasalah harddisk
- CHKNTFS : Cek NTFS file system
- CHOICE : Menyetujui/memilih tombol input keyboard untuk memanggil file
- CIPHER : Enkripsi/dekripsi file atau folder
- CleanMgr : Menghapus otomatis temporary file termasuk recycle bin
- CLEARMEM : Menghapus/membersihkan memory
- CLIP : Mengcopy STDIN ke Windows clipboard.
- CLS : Membersihkan/menghilangkan layar
- CLUSTER : Clustering Windows
- CMD : Memulai/membuka command prompt
- COLOR : Mengganti warna layar command prompt
- COMP : Membandingkan isi dua file atau lebih
- COMPACT : Mengompress file atau folder pada partisi NTFS
- COMPRESS : Mengompress sebuah file pada partisis NTFS
- CON2PRT : Menghubungkan atau memutus koneksi printer
- CONVERT : Mengganti dari partisi FAT ke NTFS.
- COPY : Mencopy satu atau lebih files
- CSVDE : Import/Export Active Directory data
- DATE : Menampilkan tanggal
- Dcomcnfg : DCOM Configuration Utility
- DEFRAG : Mendefragmen harddisk
- DEL : Menghapus file
- DELPROF : Menghapus profil user NT
- DELTREE : Menghapus folder dan subfolder
- DevCon : Device Manager Command Line Utility
- DIR : Menampilkan daftar file dan folder
- DIRUSE : Menampilkan daftar disk yang terpakai
- DISKCOMP : Membandingkan isi dua buah floppy disk
- DISKCOPY : Mengcopy isi Floppy disk
- DNSSTAT : DNS Statistik
- DOSKEY : Mengedit baris perintah, memanggil ulang perintah, dan membuat macros
- DSADD : Menambah user dan grup komputer di active directory
- DSQUERY : Menampilkan daftar item di active directory
- DSMOD : Memodifikasi user dan grup komputer di active directory
- ECHO : Menampilkan pesan di layar
- ENDLOCAL : Menampilkan perubahan pada akhir kelompok file
- ERASE : Menghapus satu atau lebih file
- EXIT : Keluar dari commant prompt
- EXPAND : Menggelar file
- EXTRACT : Mengekstrak file
- FC : Membandingkan dua file
- FDISK : Menampilkan format disk dan partisi
- FIND : Mencari sebuah file
- FINDSTR : Mencari file berdasarkan potongan kata
- FOR : Menampilkan kondisi terakhir yang terjadi pada waktu terakhir
- FORFILES : Menampilkan proses kelompok file
- FORMAT : Memformat disk
- FREEDISK : Melihat kapasitas disk yang kosong
- FSUTIL : Utilitas file dan volume file
- FTP : File Transfer Protocol
- FTYPE : Menampilkan atau mengganti ekstensi file
- GLOBAL : Menampilkan user dari grup global
- GOTO : Mengakses langsung kelompok program melalui label program pada command line
- HELP : Bantuan
- HFNETCHK : Network Security Hotfix Checker
- IF : Salah satu perintah kondisi
- IFMEMBER : Kondisi salah satu user di NT Workgroup
- IPCONFIG : Konfigurasi IP (Internet Protocol)
- KILL : Mematikan/menghapus program yang sedang berjalan di memory
- LABEL : Mengganti label disk
- LOCAL : Menampilkan anggota sebuah grup
- LOGEVENT : Menulis file di NT event viewer.
- LOGOFF : Logoff
- LOGTIME : Menampilkan Log tanggal dan waktu pada sebuah file
- MAPISEND : Mengirim e-mail dengan baris perintah
- MEM : Menampilkan memori yang terpakai
- MD : Membuat sebuah folder
- MODE : Mengkonfigurasi system device
- MORE : Menampilakn output/hasil berikutnya dilayar
- MOUNTVOL : Manajemen volume mount point
- MOVE : Memindahkan file
- MOVEUSER : Memindahkan user
- MSG : Mengirim pesan
- MSIEXEC : Microsoft Windows Installer
- MSINFO : Windows NT diagnosik
- MSTSC : Terminal Server Connection (Remote Desktop Protocol)
- MUNGE : Mencari dan mereplika teks dalam sebuah file
- MV : Mencopy file yang sedang aktif
- NET : Manajemen jaringan yang digunakan
- NETDOM : Domain Manager
- NETSH : Mengkonfigurasi network protocols
- NETSVC : Daftar perintah Service Controller
- NBTSTAT : Menampilkan statistik jaringan (NetBIOS TCP/IP)
- NETSTAT : Menampilkan statistik jaringan (TCP/IP)
- NOW : Menampilkan tanggal dan waktu sekarang
- NSLOOKUP : Name server lookup
- NTBACKUP : Membackup file
- NTRIGHTS : Mengedit user
- PATH : Menampilkan alamat (path) sebuah program
- PATHPING : Menelusuri jejak koneksi yang terganggu dan kehilangan paket
- PAUSE : Mengentikan proses sejenak pada program atau perintah yang sedang berjalan
- PERMS : Menampilkan user permition
- PERFMON : Memonitor permorma
- PING : Mengetes koneksi jaringan
- POPD : Restore ke harga awal pada direktori asli berdasarkan PUSHD
- PORTQRY : Menampilkan status port dan services
- PRINT : Mencetak teks
- PRNCNFG : Menampilkan, mengkonfigurasi atau mengganti nama printer
- PRNMNGR : Menambah, menghapus atau mendefault printer
- PROMPT : Mengganti perintah
- PsExec : Mengeksekusi proses secara remote
- PsFile : Menampilkan file yang terbuka secara remote
- PsGetSid : Menampilkan SID komputer pengguna
- PsInfo : Menampilkan informasi sistem komputer
- PsKill : Mematikan proses berdasarkan nama atau ID proses
- PsList : Menampilkan detail proses yang sedang berjalan
- PsLoggedOn : Melihat siapa yang sedang Logon baik local maupun sharing
- PsLogList : Menampilkan rekaman LOG
- PsPasswd : Mengganti password account
- PsService : Menampilkan dan mengontrol services
- PsShutdown : Shutdown atau merestart komputeR
- PsSuspend : Suspend
- PUSHD : Menyimpan kemudian mengganti pada direktori asli
- QGREP : Mencari file berdasarkan pola
- RASDIAL : Manajemen RAS connections
- RASPHONE : Manajemen RAS connections
- RECOVER : Merecover file yang rusak dari disk
- REG : Membaca, mengeset atau menghapus registry key atau value
- REGEDIT : Mengimpor/eksport pengaturan registry
- REGSVR32 : Register atau unregister DLL file
- REGINI : Mengganti Registry Permissions
- REM : Merekam komentar pada kelompok file
- REN : Mengganti nama file
- REPLACE : Menindih (replace) atau mengupdate file dengan file lainya
- RD : Menghapus folder
- RDISK : Membuat Recovery Disk
- RMTSHARE : Sharing folder atau printer
- ROBOCOPY : Menyalin file atau folder secara keseluruhan (asli)
- ROUTE : Manipulasi network routing tabel
- RUNAS : Menjalankan program pada user account berbeda
- RUNDLL32 : Menjalankan perintah DLL32
- SC : Service Control
- SCHTASKS : Membuat atau mengedit schedule task
- SCLIST : Menampilkan service NT yang sedang berjalan
- ScriptIt : Mengontrol aplikasi GUI
- SET : Menampilkan, mengeset atau menghapus variabel tertentu
- SETLOCAL : Mengubah local konfigurasi sementara pada kelompok file
- SETX : Mengatur konfigurasi variabel secara permanen
- SHARE : Menampilkan atau mengedit data/printer sharing
- SHIFT : Menyisipkan parameter pada kelompok file
- SHORTCUT : Membuat shortcut file
- SHOWGRPS : Menampilkan NT Workgroups user yang tergabung
- SHOWMBRS : Menampilkan keanggotaan user pada sebuah workgroup
- SHUTDOWN : Mematikan komputer
- SLEEP : Mematikan sementara (x second)
- SOON : Menjadwalkan perintah agar berjalan pada waktu yang akan datang
- SORT : Sort input
- START : Menjalankan program tertentu pada jendela terpisah
- SU : Switch User
- SUBINACL : Edit file, folder Permissions, Ownership dan Domain
- SUBST : Mengurutkan lokasi berdasarkan drive letter
- SYSTEMINFO : Menampilkan daftar konfigurasi sistem
- TASKLIST : Menampilkan daftar aplikasi dan service yang sedang berjalan
- TIME : Menampilkan atau mengkonfigurasi tanggal/waktu
- TIMEOUT : Penundaan proses
- TITLE : Mengatur judul jendela CMD.EXE pada waktu berjalan
- TOUCH : Mengganti stempel waktu (timestamps) file
- TRACERT : Menelusuri route jaringan pada remote host
- TREE : Menampilkan folder terstruktur pada mode grafis
- TYPE : Menampilkan isi sebuah file
- USRSTAT : Menampilkan daftar nama domain dan sesi login terakhir
- VER : Menampilkan informasi versi
- VERIFY : Memverifikasi file yang telah disimpan
- VOL : Menampilkan label disk
- WHERE : Menentukan dan menampilkan lokasi file pada stuktur direktor
- WHOAMI : Menampilkan UserName dan domain sebenarnya
- WINDIFF : Membandingkan isi dua buah file dan konfigurasinya
- WINMSD : Diagnosa sistem windows
- WINMSDP : Diagnosa sistem windows lainya
- WMIC : Perintah WMI
- XCACLS : Mengganti file permission
- XCOPY : mengcopy files dan folder